Jumat, 26 Desember 2008

Penjualan Notebook Geser PC

Bisnis komputer di Jogja telah mengalami pergeseran. Penjualan notebook lebih mendominasi pasar dibanding PC dengan perbandingan 60 : 40 untuk notebook. Kebutuhan akan komputer yang bisa mobile dan mudah dibawa kemana saja, fasilitas hot spot internet yang menjamur, dengan harga notebook yang semakin terjangkau membuat penjualan notebook meningkat cukup signifikan.

"Penjualan notebook setiap bulannya bisa menembus 50 unit, dengan harga Rp 5 juta sudah bisa mendapatkan notebook yang spesifikasinya cukup bagus, sementara untuk mendapatkan notebook yang spesifikasinya banyak dicari, seperti core 2 duo dengan merek yang sudah cukup terpercaya harganya dari Rp 7,5 juta," papar Agung dari De Mank Computer di Ramai Mall Jogja.



Larisnya penjualan notebook juga diikuti semakin ketatnya persaingan antar pemain notebook. "Perang harga semakin ketat, kini keuntungan semakin menipis, karena saling beradu harga jual, Notebook menjadi produk yang semakin luas bisa dijangkau oleh masyarakat," ungkap Agung.

Sedangkan Handoyo dari Fast Computer mengatakan persaingan yang ketat, membuat bisnis notebook malah terpuruk dari sisi penjual, "Untuk produk notebook yang laris, untung Rp 15.000 sudah kita lepas. Jumlah penjualan banyak namun dengan keuntungan minim," kata Handoyo.

Handoyo mengatakan produk notebook semuanya built up, penjual tidak akan merubah dan mengganti spare part dengan yang lebih murah untuk membanting harga. "Tidak benar bila dikatakan pemain notebook mengakali konsumen dengan mengganti spare part agar harga murah, sebab kita justru rugi bila diketahui kemudian hari oleh distributor, karena ada garansi dan layanan purna jual," kata Handoyo

Meskipun penjualan PC turun karena penjualan laptop, namun pemain PC tetap optimis bisa menembus pasar, dan tetap eksis. Seperti disampaikan pemilik C4U, Aris yang menyatakan PC tetap menjadi pilihan karena mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan notebook dengan harga yang lebih murah.

"Penurunan penjualan PC karena serbuan laptop sudah mulai terasa sejak Desember 2007, dan semakin terasa pada Januari Februari 2008 ini. Bila dulu sehari rata-rata 4 unit CPU terjual kini hanya sekitar 2 unit sudah cukup bagus. Namun kita tetap melakukan gebrakan dengan penjualan PC yang murah dengan spesifikasi tinggi, seperti misalnya PC dengan procesor Core 2 Duo yang banyak dicar hanya dijual seharga Rp 3 jutaan," papar Aris.

Aris mengatakan, PC mempunyai kelebihan yang tidak dipunya notebook. "Bukankah notebook hanya dipakai ketika bepergian, namun bila kita di kantor atau di rumah akan lebih mantap menggunakan PC karena kemampuannya yang lebih, demikian juga dengan munculnya monitor LCD membuat PC semakin ringkas, namun untuk saat ini memang pembelian monitor LCD masih kecil karena jarak harga yang masih jauh dengan monitor biasa," tutur Aris.

Kurang Promosi

Alasan sepinya penjualan PC, menurut Untung dari Speed Computer Ramai Mal memang sedikit banyak karena pengaruh laptop, tetapi Untung justru merasa sepinya penjualan karena kebijakan Manajemen Ramai Mal selaku pengelola Pusat Penjualan Computer di Ramai tidak bekerja maksimal.

"Penjualan sepi karena manajemen Ramai tidak melakukan promosi seperti yang dijanjikan pada kita. Kita sudah ditarik iuran tetapi kita tidak melihat adanya iklan maupun promosi spanduk. Sejak dikelola sendiri oleh Manajemen Ramai kami lihat tidak ada upaya promosi, padahal banyak sentra penjualan komputer di Jogja yang gencar berpromosi," kata Untung.

Untung mengakui konflik antara karyawan dan manajemen Ramai Mal juga berpengaruh. "Ada counter yang kehilangan laptop sampai saat ini belum mendapat penjelasan apa-apa," keluh Untung. (vin)

bernas.co.id

1 komentar:

Abimayu.com 12 Januari 2009 pukul 20.20  

mantab nov.. blog nya

tambahin lah link ke blog ku yah... he he..

free4knowledge.blogspot.com

thank's be 4

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP